Recent Posts

Kamis, 03 Oktober 2013

0 komentar

TEORI DASAR BUBUT (2)



  
Cara Membubut

Cara-cara untuk membubut.
Berikut ini merupakan dasar-dasar membubut,yaitu:
a. Menyiapkan Gambar kerja.
b. Mengukur diameter awal benda dengan menggunakan kaliper.
c. Memasang benda kerja pada (chuck) mesin bubut,periksamenggunakan DTI
sehinggadapat benar-benar (center). Sisi lainnya ditumpukan pada (tail stock).
d. Memasang pahat pada tempatnyadan mengatur tinggi mata pahat terhadap sumbu (center) benda kerja.
e. Pahat potong ditempelkan/disejajarkan pada benda kerja dan posisi skala diatur pada posisi nol.
f. Mengatur kedalaman potong.
g. Mengatur kecepatan putaran mesin dan kecepatan pemotongan.
h. Jika pemasangan benda kerja pahat sudah betul, menghidupkan mesin dengan menekan         tombol hijau dan pembubutan mulai berlangsung.
i. Pembubutan dilakukan untuk membubut benda kerja bisa dengan cara otomatis dan manual
j. Jika sudah selesai mesin dimatikan,benda kerja dilepas dari spindle
k. Setelah selesai semua maka mesin bubut mulai untuk dibersihkan


  Rumus  kecepatan potong (cutting speed)
Kecepatan potong didefinisikan sebagai kecepatan pada sebuah titik disekeliling benda kerja melewati pahat potong dalam satu menit.
Rumus
v m/min.......................................................................................(1.1)
dimana:
n = putaran spindel (rpm)
d = diameter rata-rata (mm)
            .(mm).................................................................................. (1.2)

 RumusKecepatan makan
v=f n;mm/min.....................................................................................(1.3)
dimana:
 f= gerak makan (mm/ langkah)

   RumusWaktu pemotongan (cutting time)
   Cutting time= ........................................................................................(1.4)
( ) Read more
0 komentar

TEORI DASAR BUBUT


Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yangdapat digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.

Pekerjaan-pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh mesin bubut antara
lain:                                    
1. Membubut luar                     4. Membubut permukaan
2. Membubut dalam                 5. Memotong
3. Membubut tirus                    6. Membuat ulir

 BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT
Bagian-bagian mesin bubut yang umum diketahui antara lain :
a. Kepala tetap (head stoke)                  f. Ulir pembawa (lad screw)
b. Spindel (spindle)                              g. Poros penjalan {feed rod)
c. Eretan (carriage)                             h. Tempat pahat (toolpost)
d .Kepala lepas (tail stoke)                   i. Alas puvar (swivel base)
e. Alas (bed)                                         j. Lemari roda gigi (gear box)
                                 
Bubut merupakan istilah yang sering didengar didunia ketehnikan khususnya bidang mekanik pabrikasi.Yaitu proses pembentukan benda dengan cara pengikisan menggunakan alat dalam,hal ini disebut pisau sehingga bisa menghasilkan benda kerja yang diinginkan. Mesin bubut yang berputar adalah benda kerjanya, sedangkan pahatnya diam.Dalam hal ini mesin pun mempunyai bagian-bagian yang harus dikenal sebelum menjalan atau mengoperasikannya.Agar tidak terjadi keselahan dan kecelakaandalam proses pembuatan.
Untuk pembubutan benda silinder yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
·         Feed                            : Gerak kerja
·         Hantaran                     : kecepatan pergerakan pahat atau pisau dalam mm/putaran.
·         RPM                            : putaran dudukan benda kerja .
·         Kecepatan potong       : tergantung material yang digunakan.
·         Dalamnya atau besarany jarak yang akan dipotong.

Antara material benda kerja dan pahat yang digunakan pun harus disesuaikan dengan memperhatikan beberapa hal yaitu yang mendasa untuk diketahui adalah mengenal beberapa jenis material yang umum digunakan :
            1. Material Fero :          2. Material non ferro :
    • Baja lunak                  • Alumium
    • Baja keras                   • Tembaga
                                          • Campuran Al dan Magnesium
                                                      • Campuran lainnya.

( ) Read more
0 komentar

Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja & Proteksi (BAG 2)


B. Proteksi
Proteksi merupakan sistem perlinduangan berupa kompensasi yang dalam bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung, yang diterapkan oleh perusahan kepada pekerja. Proteksi ini dengan memberikan rasa aman, baik dari sisi financial, kesehatan, maupun keselamatan fisik bagai pekerja sehingga pekerja dapat beraktivitas dengan tenang dan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningaktan nilai tambah perusahaan.
Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan suatu keaharusan bagi perusahaan yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peraturan perudang–udangan. Dalam melaksanakan program prteksi, banyak perusahaan bekerja sama dengan perusahan asuransi yang memberikan peranggungan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan, financial atau masalah lainnya yang dihadapi atau dialami oleh pekerja dan kelurganya di kemudian hari. Praktisnya, pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama diantara masing– masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan tangguang jawab mereka masing–masing .
Adapun Faktor – Faktor Yang Menentukan Proteksi diantara masing–masingpekerja, sebagai berikut:
1. Responsibility ( Tanggung Jawab)
2. Skill (Keahlian)
3. Mental Effort (kerja Otak / Mental)
4. Physical Effort (Kemampuan Fisik)
5. Work Condition (Kondisi Kerja)
6. Government Rule (Peraturan Pemerintah)
Kesimpulan
Dari pemamparan makalah ini dapat saya menyimpulkan bahwa pada kesehatan dan keselamatan kerja khususnya pada perusahan sangat penting dilakukan, karena dapat mengingkatkan kesejahtraan, kesehatan dan terutama keselamatan kerja karyawan atau pekerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesiamerdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada. Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi–kondisi fisiologis-fisikal dan pisiologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika sebuah perusahaan melaksanakan tindakan–tindakan keselamatan yang efektif, maka tidak akan ada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih mempercepat kesejahtraan karyawan yang nantinya juga berimbas pada hasil – hasil produksi perusahaan ini.
( ) Read more
0 komentar

Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja & Proteksi (BAG 1)

Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.
Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik.

 Norma dan Sasaran K3
Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :
1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja
2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja
3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja
Adapun sasaran dari K3, sebagai berikut :
1.             Menjamin keselamatan operator dan orang lain
2.             Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan
3.             menjamin proses produksi aman dan lancar.
Adapun faktor-faktor yang ditemui dalam penerapan K3 didalam dunia pekerja,sebagai berikut:
1. Dari sisi masyarakat pekerja.
Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan kesehatan/kesejahtraan).
2. Dari sisi pengusaha.
1. Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi .
2. Pengusaha lebih meningkatkan efisiensi untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan K3 dipandang sebagai beban dalam hal biaya operasional tambahan.

A. Strategi Meningkatkan Kualitas Kerja
Bila penyebabnya sudak diidentifikasi, strategi–strategi dapat dikembangkan untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya–bahaya kerja. Untuk menentukan apakah suatu strategi efektif atau tidak, perusahaan dapat membandingkan insiden, kegawatan, dan frekuensi penyakit – penyakit dan kecelakaan sebelum dan sesudah strategi tersebut diberlakukan.
1. Memantau Tingkat Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Mewajibkan perusahaan–perusahaan untuk menyimpan catatan insiden–insiden kecelakaan dan kasus penyakit yang terjadi dalam perusahaan. Perusahaan juga mencatat tingkat kegawatan dan frekuensi setiap kecelakaan atau kasus penyakit tersebut. Adapun tingkat-tinkat yang dimaksud, sebagai berikut:
1. Tingkat Insiden
Indeks keamanan industri yang paling ekspilist adalah tingkat insiden yang menggambarkan jumlah kecelakaan dan penyakit dalam satu tahun.
2. Tingkat Frekuensi
Tingkat frekuensi mencerminkan jumlah kecelakaan dan penyakit setiap satu juta jam kerja bukan dalam tahunan seperti dalam tingkat insiden.
3. Tingkat Kegawatan
Tingkat kegawatan menggambarkan jam kerja yang hilang karena kecelakaan atau penyakit.
2. Mengendalikan Stres Dan Kelelahan Kerja
Program pelatihatan yang dirancang untuk membantu para pekerja mengatasi stress yang diakibatkan oleh pekerjaan. Program ini disediakan untuk staf pengawasan, staf professional, dan pegawai, dengan tujuan memperkenalkan bahan–bahan, keahlian informasi, dan definisi peran pengawasan dan menajemen.
a. meningkatan Partisipasi Dalam Pengambilan Keputusan
Pentingnya kemampuan mengendalikan, atau setidaknya memprediksi apa yang akan terjadi di masa akan datang sangat disadari
b. Strategi – trategi Manajemen Stres
Manajemen waktu dapat merupakan strategi yang efektif dalam mengatasi stress pekerjaan.
3. Mengembangakan Kebijakan–Kebijakan Kesehatan Kerja
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan meningkatnya tanggung jawab, semakin banyak perusahaan mengembangkan pernyataan–pernyataan ini berkembang dari suatu kepedulian bahwa perusahaan–perusahaan harus proaktif menangani masalah– masalah kesehatan dan kesamatan kerja.
4. Menciptakan Program–Program Kebugaran
Perusahaan–perusahaan semakin memusatkan perhatian kepada usaha–usahauntuk menjaga agar para pekerja tetap sehat. Salah satu caranya dengan melakukan 1x olahraga didalam seminggu.
( ) Read more
Best viewed on firefox 5+

My Tweet

Statistik Kunjungan

Followers

Biografi!

ShoutBox

Blogger Friends

Copyright © Design by Dadang Herdiana